Pages

Minggu, 26 April 2015

DATA

1. Pengertian Data
      Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.

Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya, dan waktu pengumpulannya. Menurut sifatnya, jenis-jenis data yaitu:
• Data Kualitatif: data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka, misalnya: Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah rumah sakit atau gaya kepemimpinan, dll.
• Data Kuantitatif: data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, misalnya: harga saham, besarnya pendapatan, dll.
Jenis-jenis data menurut sumbernya, antara lain:
• Data Internal: data intenal adalah data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan organisasi tersebut. Contohnya: suatu perusahaan, jumlah karyawannya, jumlah modalnya, atau jumlah produksinya, dll.
• Data Eksternal: data eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi. Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.
Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, antara lain:
• Data Primer (primary data): data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi.
• Data Sekunder (secondary data): data sekunder adalah data yang diperoleh/ dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya, antara lain:
• Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya; data penelitian yang menggunakan kuesioner.
• Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut. Misalnya, perkembangan uang beredar, harga 9 macam bahan pokok penduduk.

a. Cara Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu angket, wawancara, observasi, studi komunikasi, dan teknik lainnya. 
1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh Responden dan responden itu merupakan orang yang memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan – pertanyaan yang diajukan. Untuk dapat menggunakan teknik ini responden harus mempunyai tingkat pendidikan yang memadai untuk dapat membaca dan menuliskan jawabannya.
2. Wawancara 
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban – jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam . Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau tidak terbiasa membaca dan menulis, termasuk anak-anak.
3. Observasi
Observasi dalam artian sempit adalah pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
4. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam , tidak hanya dokumen resmi.

2. Pengertian Variable
        Variabel merupakan segala sesuatu yang hendak dijadikan sebagai objek pengamatan di dalam sebuah penelitian. Jadi pengertian yang biasa didapatkan dari definisi tersebut adalah bahwa di dalam sebuah penelitian ada sesuatu yang memang menjadi sasaran, misalnya variabel itu tadi. Sehingga variabel merupakan suatu fenomena yang menjadi perhatian di dalam penelitian yang di ukur atau diobservasi.

Macam-macam dari variabel
a. Variabel Independen
     Variabel yang bisa menjadi sebab perubahannya / bisa mempengaruhi / menimbulkan variabel dependen.
b. Variabel Dependen
Variabel yang bisa dipengaruhi / akibat yang dikarenakan adanya variabel bebas. Misalnya seperti : pengaruh dari ikan terhadap motivasi pembelian. Jadi ikan = variabel independen, sementara motivasi pembelian = variabel dependen.
c. Variabel Moderator
       Adalah salah satu variabel yang bisa mempengaruhi, baik itu memperkuat maupun memperlemah hubungan di antara variabel dependen dan independen. Selain itu variabel ini juga sering disebut dengan variabel independen kedua. Misalnya seperti : Anak merupakan variabel yang memperkuat hubungan di antara suami istri. Jadi yang menjadi pihak ketiga yaitu variabel yang memperlemah hubungan antara suami istri.
d. Variabel Intervening
    Adalah variabel yang bisa menghubungkan di antara variabel Independen dengan variabel dependen yang bisa memperlemah atau memperkuat hubungan akan tetapi tidak bisa diukur atau diamati. Misalnya seperti : Hubungan di antara (Independen) kualitas pelayanan dengan (Intervening) kepuasan konsumen dan juga (Dependen) loyalitas.
d. Variabel Kontrol
    Adalah variabel yang dibuat atau dikendalikan konstan, sehingga pengaruh dari variabel independen dengan dependen tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal yang tidak diteliti. Misalnya seperti : Adakah perbedaan di antara tenaga penjual yang lulus S1 dan D3, maka harus ditetapkan adanya variabel kontrol yang berupa peralatan yang sama, gaji yang sama dan sebagainya. Sehingga apabila tanpa variabel kontrol tentu akan sulit ditemukan perbedaan penampilan karyawan yang disebabkan oleh faktor pendidikan

3. Pengertian Skala Pengukuran
     Skala pengukuran merupakan hasil pengukuran yang terdiri atas beberapa jenis skala yang bervariasi. Pengukuran adalah pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Tiga buah kata kunci yang diperlukan dalam memberikan definisi terhadap konsep pengukuran. Kata-kata kunci tersebut adalah angka,  penetapan, dan aturan. Pengukuran yang baik, harus mempunyai sifat isomorphism
dengan realita. Prinsipisomorphism, artinya terdapat kesamaan yang dekat antara realitas sosial yang diteliti dengan ”nilai” yang diperoleh dari pengukuran. Oleh karena itu, suatu instrumen pengukur dipandang baik apabila hasilnya dapat merefleksikan secara tepat realitas dari fenomena yang hendak diukur.
 Ada empat skala pengukuran data, yaitu: nominal, ordinal, interval, dan rasio. 
1.Ukuran nominal, adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan tingkatan apa-apa.
2.Ukuran ordinal adalah angka yang diberikan mengandung pengertian tingkatan. Ukuran nominal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke yang tertinggi atau sebaliknya.
3.Ukuran interval adalah mengurutkan orang atau objek berdasarkan suatu atribut. Selain itu, juga memberikan informasi tentang interval antara satu orang atau objek dengan orang atau objek lainnya. Interval atau jarak yang sama pada skala interval dipandang sebagai mewakili interval atau jarak yang sama pula pada objek yang diukur.
4.Ukuran rasio, adalah ukuran yang mencakup semua ukuran sebelumnya ditambah dengan satu sifat lain, yaitu ukuran ini memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Ukuran rasio mempunyai titik nol, karena itu interval jarak tidak dinyatakan dengan beda angka rata-rata satu kelompok dibandingkan dengan titik nol. Karena ada titik nol tersebut, maka ukuran rasio dapat dibuat perkalian ataupun pembagian. Angka pada skala rasio menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur.

0 komentar:

Posting Komentar