Pages

Senin, 20 Januari 2014

Tugas 2. TEORI ORGANISASI UMUM

Tipe atau Bentuk Organisasi

Kali ini saya akan bahas tentang 2 Tipe di Organisasi yaitu :
1. Tipe Oganisasi Piramida
2. Tipe Organisasi Kerucut
Tipe Organisasi piramida tebagi dua yaitu piramida mendatar dan piramida terbalik. Berikut penjelasannya :1. Piramida mendatar(flat)
Tipe organisasi ini memiliki beberapa ciri :
  • Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan Sedikit
  • Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
  • Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
2. Piramida Terbalik
      Dalam tipe organisasi ini berkebalikan dari organisasi mendatar yaitu jumlah Jabatan pemimpin lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pekerja atau bawahan. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.

  1. Tipe Organisasi Kerucut
Tipe Organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
    1. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak
    2. Rentang kendali sempit
    3. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah
    4. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh
    5. Jumlah informasi jabatan cukup besar
BENTUK ORGANISASI 

     Yang Kedua Saya akan membahas tentang BENTUK ORGANISASI. Salah satu usaha untuk menjamin adanya fleksibilitas dalam rangka pengembangan organisasi maka bentuk organisasi harus diusahakan sesederhana mungkin. Ada enam macam bentuk organisasi namun yang akan saya bahas hanya 4 saja yaitu sebagai berikut :
  1. Organisasi Lini
Suatu bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling menghubungkan langsung sacara vertikal antara pimpinan dan bawahan. Pada organisasi ini garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang pada setiap tingkat pimpinan mulai dari tingkat yang teratas sampai tingkat yang terbawah.
Ciri-ciri organisasi ini adalah :
  • Jumlah karyawan sedikit
  • Selain Top Manager, manager dibawahnya hanya sebagai pelaksana
  • Sarana dan alatnya terbatas
  • Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung
  • Bentuk lini ini biasanya ada pada perusahaan perseorangan.
Organisasi ini memiliki kelebihan dan kekurangannya diantaranya sebagai berikut :
Kelebihannya :
  • Rasa Solidaritas dan spontanitas seluruh anggota tinggi
  • Disiplin dan loyalitas tinggi
  • Rasa saling pengertian antar anggota tinggi
  • Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
Kekurangannya :
  • Ada tendensi gaya kepemimpinan otokratis
  • Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
  • Tujuan Top manager dan tujuan organisasi sulit dibedakan
  • Karyawan tergantung satu orang dalam organisasi
Contoh organisasi lini :
Dalam organisasi ini biasanya ada pada perusahaan perseorangan contohnya Dalam perusahaan dibidang Percetakan, jika perusahaan memiliki pesanan untuk suatu project dari client maka karena organisasi ini mempunyai ciri-ciri yaitu hubungan antara atasan dan bawahan bersifat langsung. Jadi si pemilik perusahaan sebagai atasan akan memberikan perintah kepada bawahan atau karyawannya secara langsung tanpa perantara, hal ini dikarenakan jumlah karyawan yang sedikit serta perusahaan ini hanya dimiliki oleh satu orang.jadi dapat dikatatakan dalam organisasi lini ini hanya mempunyai satu pimpinan utama.

  1. Organisasi Lini dan Staff
Organisasi ini adalah Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiran saran-saran dan data informasi yang dibutuhkan.
Ciri ciri organisasi :
  • Hunbungan antara atasas dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung.
  • Karyawan banyak
  • Organisasi besar
  • Adanya dua kelompok kerja dalam organisasi sehinggi di tekankan adanya spesialisasi Personel lini dan personel staf
Kelebihannya :
  • Ada pembagian tugas yang jelas
  • Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
  • Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
  • Bentuk organisasi ini flesibel
Kekurangannya :
  • Tugas tugas pokok sering di nomerduakan.
  • Proses decesion making berliku-liku
  • Jika pertimbangan tidak terkontrol maka akan sering menimbulkan nepotism spollsystem patronage
  • Persaingan tidak sehat antara anggota satu dengan yang lainya
Contoh organisasi lini dan staff
Contoh juga dalam Perusahaan BAJA : dalam perusahaan Baja memiliki beberapa karyawan staff serta manager/pemilik dari perusahaan. Ketika atasan atau pemilik perusahaan akan memberikan tugas ke karyawan maka atasan harus memberikan perintah kepada staff yang bersangkutan, contoh staff untuk kegiatan bahan produksi maka, pemilik akan menanyakan dulu ke staff apakah dapat dijalankan proses produksinya dengan bahan yang ada.

  1. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional adalah Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu.
Ciri-ciri organisasi fungsional :
  • Organisasi kecil
  • Didalamnya terdapat kelompok-kelompok yang mempunyai keahlian khusus
  • Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
  • Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
  • Pengawasan dilakukan secara ketat
Adapun kelebihan dari organisasi ini adalah :
  • Program terarah , jelas dan cepat
  • Anggaran, personalia dan sarana tepat dan sesuai
  • Kenaikan pangkat cepat
Adapun kekurangannya sebagai berikut :
  • Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
  • Koordinasi sulit dilaksanakan
  • Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inpeksi sulit dilaksanakan
Contoh organisasi fungsional : untuk fungsional ini seperti halnya organisasi yang ada di rumah sakit, setiap bagian mempunya keahliannya masing-masing,ada yang khusus untuk penyakit jantung paru-paru bagian bedah dan lain-lain dalam organisasi ini lebih baik karena tugasnya sudah pasti disetiap bagiannya. Jadi bagian bedah tidak akan mencampuri yang bagian penyakit jantung ataupun paru-paru.

  1. Organisasi fungsional dan garis
Organisasi fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
Ciri-cirinya sebagai berikut
  • Tidak tampak adanya perbedaan tugas pokok dan bantuan
  • Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
  • Pembagian kerja dang pelimpahan wewenag tidak membedakan perbedaan tingkat
Kelebihan organisasi fungsional dan lini :
  • Solidaritas tinggi
  • Disisplin tinggi
  • Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
  • Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Kekurangannya :
  • Kurang fleksibel
  • Pejabat fungsional bingung karena dikoordinasi oleh lebih dari satu orang
  • Spesialisasi memberi kejenuhan

STRUKTUR ORGANISASI

      adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.

 PENGERTIAN KONFLIK

       adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah intern) maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik dapat berupad perselisihan (disagreement), adanya keteganyan (the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah pihak, sampai kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain sebagai pengahalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan masing-masing.

JENIS DAN SUMBER KONFLIK

    Jenis Konflik, yaitu:
1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang                   pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling                   bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama. Hal ini sering disebabkan oleh perbedaan- perbedaan       kepribadian. Konflik ini juga berasal dari adanya konflik antar peranan seperti antara manajer dan                 bawahan.
3. Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk       keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka, seperti seorang individu dihukum atau               diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma- norma kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama. Karena terjadi pertentangan kepentingan antar             kelompok.
5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem                       perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru,                 teknologi, harga- harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.

    Sumber- Sumber Konflik, Yaitu :
1. Komunikasi: pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti atau informasi yang       mendua dan tidak lengkap serta gaya individu manajer yang tidak konsisten.
2. Struktur: Pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingan- kepentingan atau sistem penilaian     yang bertentangan, persaingan untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas, atau saling                         ketergantungan dua atau lebih kelompok- kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.
3. Pribadi: ketidaksesuaian tujuan atau nilai- nilai social pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan       pada jabatan mereka dan perbedaan dalam nilai- nilai atau persepsi.
4. Kelangkaan sumber daya dan dana yang langka. Hal ini karena suatu individu atau organisasi yang                 memiliki sumber daya dan dana yang terbatas.
5. Saling ketergantungan pekerjaan.
6. Ketergantungan pekerjaan satu arah. Berbeda dengan sebelumnya, ketergantungan pekerjaan satu arah         berarti bahwa keseimbangan kekuasaan telah bergeser, konflik pasti lebih tinggi karena unit yang dominan     mempunyai dorongan yang sedikit saja untuk bekerja sama dengan unit yang berada di bawahnya.
7. Ketidakjelasan tanggung jawab atau yurisdiksi. Dalam hal tertentu, pada dasarnya orang memang tidak         ingin bertanggung jawab, terlebih mengenai hal- hal yang berakibat tidak atau kurang menguntungkan.           Apabila hal ini menyangkut beberapa pihak dan masing- masing tidak mau bertanggung jawab maka             kejadian seperti ini dapat menimbulkan konflik.
8. Ketidakterbukaan terhadap satu sama lain
9. Ketidaksalingpercaya antara satu orang dengan orang lain dalam organisasi.
10. Ketidakjelasan pola pengambilan keputusan, pola pendelegasian wewenang, mekanisme kerja dan               pembagian tugas.
11. Kelompok pimpinan tidak responsitif terhadap kebutuhan dan aspirasi para bawahannya.
12. Adanya asumsi bahwa dalam organisasi terdapat berbagai kepentingan yang diperkirakan tidak dapat           atau sulit diserasikan.

STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK

      Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :
1. Menghindar
    Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”

2. Mengakomodasi
    Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.

3. Kompetisi
    Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.

4. Kompromi atau Negosiasi 
    Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
    Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

MOTIVASI
     
     adalah suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena diberikan oleh seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud agar orang tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang sebelumnya. Motivasi juga bisa diartikan sebagai sebuah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.

TEORI MOTIVASI

    Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.

PROSES MEMPENGARUHI

     Segala sesuatu memerlukan proses, termasuk proses untuk mencapai tujuan pribadi maupun kelompok dalam organisasi. Dalam mencapai tujuan organisasi baik pemimpin maupun anggota memiliki tanggung jawab masing-masing. Pemimpin dan anggota berhubungan timbal balik dan kinerjanya akan saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan organisasi. Pengaruh adalah kegiatan yang secara langsung atau tidak langsung
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen proses mempengaruhi ada 3 yaitu :
a. Orang yang mempengaruhi
b. Metode yang mempengaruhi
c. Orang yang dipegaruhi
Memang dalam organisasi tugas pemimpin adalah mempengaruhi anggota yang dipimpinnya tersebut agar bertindak baik untuk mencapai visi dan misi dalam organisasi. Tetapi perilaku anggota organisasi juga dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan dari pemimpin. Proses saling mempengaruhi memiliki metode yang diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Kekuatan fisik, metode ini dilakukan menggunakan fisik, seperti menggunakan tangan dalam mempengaruhi individu maupun kelompok (berhubungan dengan kekerasan).
  • Penggunaan sanksi, metode ini dilakukan dengan memberikan sanksi kepada individu maupun kelompok, sanksi yang diberikan berupa sanksi positif maupun negatif.
  • Keahlian, metode ini dilakukan dengan keahlian, seseorang yang mempengaruhi mempunyai keahlian dalam mempengaruhi individu maupun kelompok.
  • Kharisma (daya tarik), pada metode ini seseorang yang dipengaruhi akan tertarik kepada orang yang mempengaruhi, karena orang tersebut memiliki kharisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik, sanksi maupun keahlian.

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


      Proses pengambiln keputusan dalam organisasi  ialah kumpulan yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat diartikan cara organisasi dalam pengambilan keputusan. Terdapat 4 metode bagaimana cara organisasi dalam pengambilan keputusan, ke 4 metode tersebut adalah : yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).
1. Kewenangan Tanpa Diskusi
    Bi
asanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer. mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan.
2. Pendapat Ahli
    Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
3. Kewenangan Setelah Diskusi
    Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini disbanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organiasi dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiap anggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lai.
4. Kesepakatan
    Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasi dituntut cepat dalam memberikan sebuah keputusan.

     Keempat metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman, satu sama lainnya tidak dapat dikatakan  metode satu terbaik yang digunakan dibanding metode yang lainnya, dapat dikatakan efektif jika metode yang mana yang paling cocok digunakan dalam keadaan dan situasi yang sesuai.


0 komentar:

Posting Komentar