Tipe atau Bentuk Organisasi
Kali ini saya akan bahas tentang 2 Tipe di Organisasi yaitu :
1. Tipe Oganisasi Piramida2. Tipe Organisasi Kerucut
Tipe
Organisasi piramida tebagi dua yaitu piramida mendatar dan piramida terbalik.
Berikut penjelasannya :1. Piramida mendatar(flat)
Jenis Konflik, yaitu:
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tipe
organisasi ini memiliki beberapa ciri :
- Jumlah satuan organisasi
tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan Sedikit
- Jumlah pekerja (bawahan)
yang harus dikendalikan cukup banyak
- Format jabatan untuk tingkat
pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
Dalam
tipe organisasi ini berkebalikan dari organisasi mendatar yaitu jumlah Jabatan
pemimpin lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pekerja atau bawahan.
Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan
pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti lembaga-lembaga
penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
- Tipe Organisasi Kerucut
Tipe
Organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Jumlah satuan organisasi
banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak
- Rentang kendali sempit
- Pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang
bawah/rendah
- Jarak antara pimpinan
tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh
- Jumlah informasi jabatan
cukup besar
BENTUK
ORGANISASI
Yang
Kedua Saya akan membahas tentang BENTUK ORGANISASI. Salah satu usaha untuk
menjamin adanya fleksibilitas dalam rangka pengembangan organisasi maka bentuk
organisasi harus diusahakan sesederhana mungkin. Ada enam macam bentuk organisasi
namun yang akan saya bahas hanya 4 saja yaitu sebagai berikut :
- Organisasi Lini
Suatu
bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling
menghubungkan langsung sacara vertikal antara pimpinan dan bawahan. Pada
organisasi ini garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang
pada setiap tingkat pimpinan mulai dari tingkat yang teratas sampai tingkat
yang terbawah.
Ciri-ciri
organisasi ini adalah :
- Jumlah karyawan sedikit
- Selain Top Manager, manager
dibawahnya hanya sebagai pelaksana
- Sarana dan alatnya terbatas
- Hubungan atasan dan bawahan
bersifat langsung
- Bentuk lini ini biasanya ada
pada perusahaan perseorangan.
Organisasi
ini memiliki kelebihan dan kekurangannya diantaranya sebagai berikut :
Kelebihannya
:
- Rasa Solidaritas dan
spontanitas seluruh anggota tinggi
- Disiplin dan loyalitas
tinggi
- Rasa saling pengertian antar
anggota tinggi
- Atasan dan bawahan
dihubungkan dengan satu garis komando
Kekurangannya
:
- Ada tendensi gaya
kepemimpinan otokratis
- Pengembangan kreatifitas
karyawan terhambat
- Tujuan Top manager dan
tujuan organisasi sulit dibedakan
- Karyawan tergantung satu
orang dalam organisasi
Contoh
organisasi lini :
Dalam
organisasi ini biasanya ada pada perusahaan perseorangan contohnya Dalam perusahaan
dibidang Percetakan, jika perusahaan memiliki pesanan untuk suatu project dari
client maka karena organisasi ini mempunyai ciri-ciri yaitu hubungan antara
atasan dan bawahan bersifat langsung. Jadi si pemilik perusahaan sebagai atasan
akan memberikan perintah kepada bawahan atau karyawannya secara langsung tanpa
perantara, hal ini dikarenakan jumlah karyawan yang sedikit serta perusahaan
ini hanya dimiliki oleh satu orang.jadi dapat dikatatakan dalam organisasi lini
ini hanya mempunyai satu pimpinan utama.
- Organisasi Lini dan Staff
Organisasi
ini adalah Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan
tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff
berperan memberi masukan, bantuan pikiran saran-saran dan data informasi yang
dibutuhkan.
Ciri
ciri organisasi :
- Hunbungan antara atasas dan
bawahan tidak seluruhnya secara langsung.
- Karyawan banyak
- Organisasi besar
- Adanya dua kelompok kerja
dalam organisasi sehinggi di tekankan adanya spesialisasi Personel lini
dan personel staf
Kelebihannya
:
- Ada pembagian tugas yang
jelas
- Kerjasama dan koordinasi
dapat dilaksanakan dengan jelas
- Pengembangan bakat segenap
anggota organisasi terjamin
- Bentuk organisasi ini
flesibel
Kekurangannya
:
- Tugas tugas pokok sering di
nomerduakan.
- Proses decesion making
berliku-liku
- Jika pertimbangan tidak
terkontrol maka akan sering menimbulkan nepotism spollsystem patronage
- Persaingan tidak sehat
antara anggota satu dengan yang lainya
Contoh
organisasi lini dan staff
Contoh
juga dalam Perusahaan BAJA : dalam perusahaan Baja memiliki beberapa karyawan
staff serta manager/pemilik dari perusahaan. Ketika atasan atau pemilik
perusahaan akan memberikan tugas ke karyawan maka atasan harus memberikan
perintah kepada staff yang bersangkutan, contoh staff untuk kegiatan bahan
produksi maka, pemilik akan menanyakan dulu ke staff apakah dapat dijalankan
proses produksinya dengan bahan yang ada.
- Organisasi Fungsional
Organisasi
fungsional adalah Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan
tertentu.
Ciri-ciri
organisasi fungsional :
- Organisasi kecil
- Didalamnya terdapat
kelompok-kelompok yang mempunyai keahlian khusus
- Spesialisasi dalam pelaksanaan
tugas
- Target yang hendak dicapai
jelas dan pasti
- Pengawasan dilakukan secara
ketat
Adapun
kelebihan dari organisasi ini adalah :
- Program terarah , jelas dan
cepat
- Anggaran, personalia dan
sarana tepat dan sesuai
- Kenaikan pangkat cepat
Adapun
kekurangannya sebagai berikut :
- Pejabat fungsional bingung
dalam mengikuti prosedur administrasi
- Koordinasi sulit
dilaksanakan
- Pangkat pejabat fungsional
lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inpeksi sulit dilaksanakan
Contoh
organisasi fungsional : untuk fungsional ini seperti halnya organisasi yang ada
di rumah sakit, setiap bagian mempunya keahliannya masing-masing,ada yang
khusus untuk penyakit jantung paru-paru bagian bedah dan lain-lain dalam
organisasi ini lebih baik karena tugasnya sudah pasti disetiap bagiannya. Jadi
bagian bedah tidak akan mencampuri yang bagian penyakit jantung ataupun
paru-paru.
- Organisasi fungsional dan
garis
Organisasi
fungsional dan garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang pimpinan
tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian
tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang
koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
Ciri-cirinya
sebagai berikut
- Tidak tampak adanya
perbedaan tugas pokok dan bantuan
- Spesialisasi secara praktis
pada pejabat fungsional
- Pembagian kerja dang
pelimpahan wewenag tidak membedakan perbedaan tingkat
Kelebihan
organisasi fungsional dan lini :
- Solidaritas tinggi
- Disisplin tinggi
- Produktifitas tinggi karena
spesialisasi dilaksanakan maksimum
- Pekerjaan-pekerjaan yang
tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Kekurangannya
:
- Kurang fleksibel
- Pejabat fungsional bingung
karena dikoordinasi oleh lebih dari satu orang
- Spesialisasi memberi
kejenuhan
STRUKTUR ORGANISASI
adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi
yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai
tujuan.
PENGERTIAN KONFLIK
adalah adanya pertentangan yang timbul di dalam seseorang (masalah intern)
maupun dengan orang lain (masalah ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik
dapat berupad perselisihan (disagreement), adanya keteganyan (the
presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua
pihak atau lebih. Konflik sering menimbulkan sikap oposisi antar kedua belah
pihak, sampai kepada mana pihak-pihak yang terlibat memandang satu sama lain
sebagai pengahalang dan pengganggu tercapainya kebutuhan dan tujuan
masing-masing.
JENIS DAN SUMBER KONFLIK
Jenis Konflik, yaitu:
1. Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi
ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila
berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu
diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.
2.
Konflik antar individu dalam organisasi yang sama. Hal ini sering disebabkan
oleh perbedaan- perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari adanya
konflik antar peranan seperti antara manajer dan bawahan.
3.
Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu
menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja
mereka, seperti seorang individu dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya
karena melanggar norma- norma kelompok.
4. Konflik
antar kelompok dalam organisasi yang sama. Karena terjadi pertentangan
kepentingan antar kelompok.
5.
Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi
dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya
pengembangan produk baru, teknologi, harga- harga lebih rendah, dan penggunaan
sumber daya yang lebih efisien.
Sumber-
Sumber Konflik, Yaitu :
1. Komunikasi: pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit
dimengerti atau informasi yang mendua dan tidak lengkap serta gaya individu
manajer yang tidak konsisten.
2.
Struktur: Pertarungan kekuasaan antar departemen dengan kepentingan-
kepentingan atau sistem penilaian yang bertentangan, persaingan untuk
memperebutkan sumber daya yang terbatas, atau saling ketergantungan dua atau
lebih kelompok- kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan mereka.
3.
Pribadi: ketidaksesuaian tujuan atau nilai- nilai social pribadi karyawan
dengan perilaku yang diperankan pada jabatan mereka dan perbedaan dalam nilai-
nilai atau persepsi.
4.
Kelangkaan sumber daya dan dana yang langka. Hal ini karena suatu individu atau
organisasi yang memiliki sumber daya dan dana yang terbatas.
5.
Saling ketergantungan pekerjaan.
6.
Ketergantungan pekerjaan satu arah. Berbeda dengan sebelumnya, ketergantungan
pekerjaan satu arah berarti bahwa keseimbangan kekuasaan telah bergeser,
konflik pasti lebih tinggi karena unit yang dominan mempunyai dorongan yang
sedikit saja untuk bekerja sama dengan unit yang berada di bawahnya.
7.
Ketidakjelasan tanggung jawab atau yurisdiksi. Dalam hal tertentu, pada
dasarnya orang memang tidak ingin bertanggung jawab, terlebih mengenai hal- hal
yang berakibat tidak atau kurang menguntungkan. Apabila hal ini menyangkut
beberapa pihak dan masing- masing tidak mau bertanggung jawab maka kejadian
seperti ini dapat menimbulkan konflik.
8.
Ketidakterbukaan terhadap satu sama lain
9.
Ketidaksalingpercaya antara satu orang dengan orang lain dalam organisasi.
10.
Ketidakjelasan pola pengambilan keputusan, pola pendelegasian wewenang,
mekanisme kerja dan pembagian tugas.
11.
Kelompok pimpinan tidak responsitif terhadap kebutuhan dan aspirasi para
bawahannya.
12.
Adanya asumsi bahwa dalam organisasi terdapat berbagai kepentingan yang
diperkirakan tidak dapat atau sulit diserasikan.
STRATEGI
PENYELESAIAN KONFLIK
Pendekatan
penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah
kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam
dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :
1. Menghindar
1. Menghindar
Menghindari
konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu
penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan
ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak
yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat
didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak
mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan
diskusi”
2. Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
3. Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
4.
Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
5.
Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
MOTIVASI
adalah
suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena diberikan oleh seseorang kepada
orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud agar orang
tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang sebelumnya. Motivasi juga bisa
diartikan sebagai sebuah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan
oleh seseorang.
TEORI MOTIVASI
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
PROSES MEMPENGARUHI
Segala
sesuatu memerlukan proses, termasuk proses untuk mencapai tujuan pribadi maupun
kelompok dalam organisasi. Dalam mencapai tujuan organisasi baik pemimpin
maupun anggota memiliki tanggung jawab masing-masing. Pemimpin dan anggota
berhubungan timbal balik dan kinerjanya akan saling mempengaruhi dalam mencapai
tujuan organisasi. Pengaruh adalah kegiatan yang secara langsung atau tidak
langsung
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen proses mempengaruhi ada 3 yaitu :
a. Orang yang mempengaruhi
b. Metode yang mempengaruhi
c. Orang yang dipegaruhi
Memang dalam organisasi tugas pemimpin adalah mempengaruhi anggota yang dipimpinnya tersebut agar bertindak baik untuk mencapai visi dan misi dalam organisasi. Tetapi perilaku anggota organisasi juga dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan dari pemimpin. Proses saling mempengaruhi memiliki metode yang diantaranya adalah sebagai berikut:
mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen proses mempengaruhi ada 3 yaitu :
a. Orang yang mempengaruhi
b. Metode yang mempengaruhi
c. Orang yang dipegaruhi
Memang dalam organisasi tugas pemimpin adalah mempengaruhi anggota yang dipimpinnya tersebut agar bertindak baik untuk mencapai visi dan misi dalam organisasi. Tetapi perilaku anggota organisasi juga dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan dari pemimpin. Proses saling mempengaruhi memiliki metode yang diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kekuatan fisik, metode ini dilakukan
menggunakan fisik, seperti menggunakan tangan dalam mempengaruhi individu
maupun kelompok (berhubungan dengan kekerasan).
- Penggunaan sanksi, metode ini dilakukan
dengan memberikan sanksi kepada individu maupun kelompok, sanksi yang
diberikan berupa sanksi positif maupun negatif.
- Keahlian, metode ini dilakukan
dengan keahlian, seseorang yang mempengaruhi mempunyai keahlian dalam
mempengaruhi individu maupun kelompok.
- Kharisma (daya tarik), pada metode ini seseorang
yang dipengaruhi akan tertarik kepada orang yang mempengaruhi, karena
orang tersebut memiliki kharisma tanpa harus menggunakan kekuatan fisik,
sanksi maupun keahlian.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses
pengambiln keputusan dalam organisasi ialah kumpulan yang terdiri dari
beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama, didalam organisasi rentan
terjadinya selisih pendapat begitu juga keputusan dalam mengambil sikap, dapat
diartikan cara organisasi dalam pengambilan keputusan. Terdapat 4 metode
bagaimana cara organisasi dalam pengambilan keputusan, ke 4 metode tersebut
adalah : yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion),
pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule
after discussion), dan kesepakatan (consensus).
1. Kewenangan Tanpa Diskusi
Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer. mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan.
1. Kewenangan Tanpa Diskusi
Biasanya metode ini sering dilakukan oleh para pemimpin yang terkesan militer. mempunyai beberapa keuntungan jika seorang pemimpin menggunakan metode ini dalam pengambilan keputusan, yaitu cepat, maksudnya seorang pemimpin mempunyai keputusan ketika oraganisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menentukan atau memutuskan kebijakan apa yang harus diambil. Tetapi apabila metode ini sering dipakai oleh pemimpin akan memicu rasa kurang kepercayaan para anggota organisasi tersebut terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemimpin tanpa melibatkan para anggota yang lainnya dalam perumusan pengambilan keputusan.
2. Pendapat
Ahli
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
3. Kewenangan Setelah Diskusi
Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini disbanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organiasi dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiap anggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lai.
4. Kesepakatan
Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasi dituntut cepat dalam memberikan sebuah keputusan.
Kemampuan setiap orang berbeda-beda, ada yang berkemampuan dalam hal politik, pangan, tekhnologi dan lain-lain, sangat beruntung jika dalam sebuah organisasi terdapat orang ahli yang kebetulan hal tersebut sedang dalam proses untuk diambil keputusan, pendapat seorang ahli yang berkopeten dalam bidangnya tersebut juga sangart membantu untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
3. Kewenangan Setelah Diskusi
Metode ini hampir sama dengan metode yang pertama, tapi perbedaannya terletak pada lebih bijaknya pemimpin yang menggunakan metode ini disbanding metode yang pertama, maksudnya sang pemimpin selalu mempertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organiasi dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat kelemahan didalam metode ini, setiap anggota akan besaing untuk mempengaruhi pemimpin bahwa pendapatnya yang lebih perlu diperhatikan dan dipertimbangkan yang ditakutkan pendapat anggota tersebut hanya mamberikan nilai positif untuk dirinya dan merugikan anggota organisasi yang lai.
4. Kesepakatan
Dalam Metode ini, sebuah keputusan akan diambil atau disetujui jika didalam proses pengambilan keputusan telah disepakati oleh semua anggota organisasi, secara transparan apa tujuan, keuntungan bagi setiap anggota sehingga semua anggota setuju dengan keputusan tersebut. Negara yang demokratis biasanya akan menggunakan metode ini. Tetapi metode seperti ini tidak dapat berguna didalam keadaan situasi dan kondisi yang mendesak atau darurat disaat sebuah organisasi dituntut cepat dalam memberikan sebuah keputusan.
Keempat metode-metode diatas ialah hasil menurut Adler dan Rodman, satu sama
lainnya tidak dapat dikatakan metode satu terbaik yang digunakan
dibanding metode yang lainnya, dapat dikatakan efektif jika metode yang mana
yang paling cocok digunakan dalam keadaan dan situasi yang sesuai.
0 komentar:
Posting Komentar