MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI INDONESIA
Masyarakat
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab,
musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya,
istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur.
Kemiskinan adalah
sebuah topik yang dibicarakan hampir diseluruh dunia.kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan, pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Pembangunan di
Indonesia saat ini telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek di
masyarakat, baik pada kawasan pedesaan maupun perkotaan. Perubahan tersebut
membawa dampak tidak hanya terhadap lingkungan fisik, tapi juga sistem nilai
dalam tatanan kehidupan sosial bermasyarakat. Namun sayangnya perubahan yang
diciptakan oleh pembangunan membawa dampak yang menyertainya sangat mengerikan
dan kompleks, karena ternyata telah melahirkan keterbelakangan dan kemiskinan
dalam masyarakat.
Identifikasi masalah
Kemiskinan
di indonesia, dampak dari kemiskinan dan upaya pengetasan kemiskinan.
Masalah ini diankat
dengan asumsi bahwa nyatanya d zaman globalisasi seprti sekarang ini,
kemiskinan di indonesia semakin banyak saja seperti tak kunjung usai. Masalah
ini menimbulkan masalah-masalah baru seperti pengangguran, dan kekerasan yang
belakangan ini sering terjadi di indonesia dan akhirnya pembangunan ekonomi
tidak berjalan lancar.
Alat analisa
Pembangunan
merupakan proses yang berkesinambungan yang
mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat,
termasuk aspek sosial, ekonomi, politik dan kultural, dengan tujuan utama
meningkatkan kesejahteraan warga bangsa secara keseluruhan. Dalam proses
pembangunan tersebut peranan pendidikan amatlah strategis.
John C. Bock, dalam
Education and Development: A Conflict Meaning (1992),:
- memasyarakatkan ideologi dan
nilai-nilai sosio-kultural bangsa.
- mempersiapkan tenaga kerja untuk
memerangi kemiskinan, kebodohan, dan mendorong perubahan sosial, dan
- untuk meratakan kesempatan dan
pendapatan. Peran yang pertama merupakan fungsi politik pendidikan dan dua
peran artikel ini disalin dari website http://blog.tp.ac.id yang
lain merupakan fungsi ekonomi.
Berkaitan dengan
peranan pendidikan dalam pembangunan nasional muncul dua paradigma yang
menjadi kiblat bagi pengambil kebijakan dalam pengembangan kebijakan
pendidikan: Paradigma Fungsional dan paradigma Sosialisasi. Paradigma
fungsional melihat bahwa keterbelakangan dan kemiskinan dikarenakan masyarakat
tidak mempunyai cukup penduduk yang memiliki pengetahuan, kemampuan dan
sikap modern. Menurut pengalaman masyarakat di Barat, lembaga pendidikan formal
sistem persekolahan merupakan lembaga utama mengembangkan pengetahuan, melatih
kemampuan dan keahlian, dan menanamkan sikap modern para individu yang
diperlukan dalam proses pembangunan. Bukti-bukti menunjukkan adanya
kaitan yang erat antara pendidikan formal seseorang dan
partisipasinya dalam pembangunan. Perkembangan lebih lanjut muncul, tesis Human
lnvestmen, yang menyatakan bahwa investasi dalam diri manusia lebih
menguntungkan, memiliki economic rate of return yang lebih tinggi
dibandingkan dengan investasi dalam bidang fisik.
Sejalan dengan paradigma Fungsional, paradigma Sosialisasi melihat peranan pendidikan dalam pembangunan adalah: a) mengembangkan kompetensi individu, b) kompetensi yang lebih tinggi tersebut diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, dan c) secara umum, meningkatkan kemampuan warga masyarakat dan semakin banyaknya warga masyarakat yang memiliki kemampuan akan meningkatkan kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Sejalan dengan paradigma Fungsional, paradigma Sosialisasi melihat peranan pendidikan dalam pembangunan adalah: a) mengembangkan kompetensi individu, b) kompetensi yang lebih tinggi tersebut diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, dan c) secara umum, meningkatkan kemampuan warga masyarakat dan semakin banyaknya warga masyarakat yang memiliki kemampuan akan meningkatkan kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang
kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk
pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari
kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang
kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di
sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan
ekonomi di seluruh dunia.
Kemiskinan bisa
dikelompokan dalam dua kategori , yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan
relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten ,
tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran
absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup
menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk
laki laki dewasa). bank dunia mendefinisikan kemiskinan absolut sebagai
hidup dg pendapatan dibawah usd $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk
pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1
miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang
didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari. Proporsi penduduk negara berkembang
yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990 menjadi 21%
pada 2001. Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang
hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi ,
nilai dari $1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.Meskipun
kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang
kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini
menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah
pinggiran kota dan ghetoo yang miskin. Kemiskinan dapat dilihat sebagai
kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang miskin, dan dalam
pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin. Untuk
menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara
berkembang.
Landasan teori
Lingkaran kemiskinan
Lingkaran kemiskinan
didefinisikan sebagai suatu rangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi satu
sama lain sehingga menimbulkan suatu kondisi dimana sebuah negara akan tetap
miskin dan akan mengalami banyak kesulitan untuk mencapai tingkat pembangunan
yang lebih tinggi.
Konsep lingkaran
kemiskinan menganggap bahwa :
- Ketidak mampuan untuk mengerahkan
tabungan yang cukup.
- Kurangnya faktor pendorong untuk
kegiatan penanaman modal
- Tingkat pendidikan masih rendah,
merupakan tiga faktor utama yang menghambat proses pembentukan modal dan
pembangunan ekonomi di berbagai negara yang sedang berkembang.
Pembahasan
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjan.
Masalah kemiskinan
adalah masalah yang kompleks dan global. Di indonesia masalah kemiskinan
seperti tak kunjung usai. Masih banyak kita dapati para pengemis dan
gelandangan berkeliaran tidak hanya di pedesaan bahkan di kota-kota besar
seperti jakarta pun pemandangan seperti ini menjadi tontonan setiap hari. Kini
di indonesia jerat kemiskinan semakin parah. Kemiskinan bukan semata –mata
persoalan ekonomi melainkan kemiskinan kultural dan struktural.
Dmapak kemiskinan
Dampak kemiskinan
terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks, diantaranya:
- Penganguran
- Kekerasan
- Pendidikan
- Kesehatan
- Upaya pengetasan kemiskinan di
indonesia
Seperti telah
disinggung di atas bahwa kemiskinan merupakan suatu masalah yang kompleks yang
tak terpisahkan dari pembangunan mekanisme sosial, ekonomi dan politik yang
berlaku. Ole karena itu setiap upaya pengetasan kemiskinan secara tuntas
menuntut peninjauan sampai keakar masalah, jadi, memang tak ada jalan pintas
untuk mengetaskan masalah kemiskinan ini. Penanggulanganya tidak bisa secara
tergesa-gesa.
Komitmen pemerintah
untuk mengetaskan kemiskinan tercantum dalam rencana pembangunan jangka
menengah yang disusun berdasarkan strategi nasional penanggulangan kemiskinan(SNPK).
Disamping turut menandatangani tujuan pembangunan milenium, dalam RPJM-nya
pemerintah telah menyusun tujuan-tujuan pokok dalam mengetaskan kemiskinan.
Termasuk target ambisius dalam mengurangi angka kemiskinan.
Ada tiga ciri
kemiskinan yang menonjol di indonesia. Pertama, banyak rumah tangga yang berada
disekitar garis kemiskinan nasional, yang setara dengan PPPAS$1,55-per hari,
sehingga banyak penduduk yang meskipun tidak tergolong miskin tetapi rentan
terhadap kemiskinan. Kedua, ukuran kemiskinan didasarkan pada pendapatan
sehingga tidak mengambarkan batas kemiskinan yang sebenarnya. Banyak orang yang
tidak tergolong miskin dari segi pendapatan dapat dikatagorikan sebagai miskin
atas dasar kurangnya akses terhadap pelayanan dasar serta rendahnya
indikator-indikator pembangunan pembangunan manusia. Ketiga, mengingat sangat
luas dan beragamnya wilayah indonesia, perbedaan antar daerah merupakan ciri
mendasar dari kemiskinan di indonesia.
Tiga cara untuk
membantu mengankat diri dari kemiskinan adalah melalui pertumbuhan ekonomi,
layanan masyarakat dan pengeluaran pemerintah. Masing-masing cara tersebut
menangani minimal satu dari tiga ciri utama kemiskinan di indonesia, yaitu:
kerentanan, sifat multy dimensi dan keragaman antar daerah .
Dengan kata lain,
strategi dari pengentasan yang efektif bagi indonesia terdiri dari tiga
komponen:
- Membuat pertumbuhan ekonomi
bermanfaat bagi rakyat miskin.
- Membuat layanan sosial bermanfaat
bagi rakyat miskin.
- Membuat pengeluaran pemerintah
bermanfaat bagi rakyat miskin.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa
kemiskinan merupakan masalah yang kompleks yang memerlukan penangan lintas
sektoral, lintas profesional dan lintas lembaga. Departmen sosial merupakan
salah satu lembaga pemerintah yang telah lama aktif dalam program pengentasan
kemiskinan.
Saran
Indonesia sebagai
negara yang kaya akan sumber daya alamnya . saran saya agar pemerintah dan
seluruh masyarakat di indonesia mau bekerja sama untuk ikut berperan serta
dalam meminimalkan jumlah kemiskinan agar negara kita bisa bangkit dari
keterpurukan baik dari krisis ekonomi maupun kemiskinan yang semakin meningkat
tiap tahunya, agar negara kita bisa berkembang dan maju serta mensejajarkan
dengan negara maju yang sejahtera.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan